Selamat Datang

"Keluarga... setiap hari penuh dengan cerita.. Selamat datang di blog yang berisi cerita seputar keluarga dengan ungkapan kata-kata yang penuh arti...

Semoga Bermanfaat...

Rabu, 19 Maret 2008

Karena Mba Rifa Capek....

Juli 2007........
Kantor tempat saya bekerja akan mengadakan acara "HARI ANAK NASIONAL". Acaranya berbagai lomba tuk anak-anak balita dan usia sekolah. Mba Rifa, saya ajak tuk ikut berpartisipasi dalam acara tersebut yaitu "LOMba melempar Bola ke Keranjang.

Pagi itu, saya dan mba Rifa sibuk menyiapkan diri tuk pergi ke kantor. Mba Rifa sangat senang akan mengikuti lomba. Sepanjang perjalanan diatas Kereta Api Listrik, sibuk bertanya tentang lomba yang akan diikutinya. "Bu, nanti mba ikut lomba melempar bola ke keranjang ya?"tanyanya. Iya.. Mba lemparnya ke keranjang jangan sampai keluar keranjang, nanti keranjang yang paling banyak bolanya, yang menang" Jawabku.

Sesampai ditempat lomba. Ternyata sudah banyak anak yang hadir.Lomba dimulai setelah Acara Pembukaan Hari ANak Nasional dibuka oleh Ibu Menteri. Namun ternyata baru pukul 11 siang mba Rifa dipanggil untuk mengikuti lomba. Mba Rifa udah terlanjur bete dan akhirnya menolak untuk ikut lomba. Akhirnya kami kembali ke ruangan tempat saya bekerja. Sewaktu perjalanan menuju ruangan saya bertanya kepada mba Rifa, "Kenapa tidak jadi ikut lomba?". "Karena... MBA.. CAPEK..."Jawabnya. Deg.. jantung ini berdegup kencang. Ya.. Allah kenapa saya tidak merasakan itu. Seandainya saya tetap memaksa mba Rifa untuk ikut lomba, berarti saya tidak peduli dengan perasaan anak saya. Saya fikir seperti perasaan yang mba Rifa rasakan dirasakan oleh setiap anak diacara tersebut, karena saya melihat berapa banyak anak yang terlihat kelelahan sampai ketiduran karena terlalu lama menunggu.

DAlam satu kesempatan dalam acara OUTBOUND, saya pernah melihat seorang ibu yang terus memaksa sang anak untuk melintasi rintangan tali. Saat itu udara sudah semakin panas dan saya melihat sang anak sudah terlihat lelah. Sepertinya sang ibu tidak peduli dengan perasaan sang anak.

Seorang pakar pernah menyampaikan bahwa APabila orang tua ingin setiap ucapannya didengarkan dan dilaksanakan oleh sang anak, maka sebagai orang tua, kita juga perlu mendengarkan penjelasan anak mengenai perasaannya.

Saya ingin sekali ucapan saya didengarkan dan dilaksanakan oleh anak-anak saya dan saya juga ingin anak-anak saya sekarang dan nanti akan selalu menceritakan setiap pengalamannya kepada orang tuanya.

Gimana para orang tua??? Bisakah kita juga mengerti perasaan anak-anak kita?? atau kita selalu memaksakan kehendak kita sendiri untuk anak-anak kita???
Saya tunggu komentarnya ya....

Tidak ada komentar: