Selamat Datang

"Keluarga... setiap hari penuh dengan cerita.. Selamat datang di blog yang berisi cerita seputar keluarga dengan ungkapan kata-kata yang penuh arti...

Semoga Bermanfaat...

Selasa, 19 Februari 2008

Ibu Kerja Terus Sich.....

Hujan terus menerus turun di Kota Bekasi, Nggak pagi, siang, sore, malem.... HAri libur yang biasa saya dan suami pergunakan untuk membawa anak-anak sekedar berjalan-jalan sudah berminggu-minggu kemarin tidak dapat terlaksana. Sampai akhirnya dateng sepupu saya yang tinggal di Tangerang. Tante Adit namanya. Dia datang hari kamis (karena libur kerjanya justru di hari kerja). Mba rifa langsung antusias dan meminta jalan-jalan ke mall. Sepulang saya bekerja pada hari itu, mba Rifa tidak ada dirumah dan ternyata dia sedang pergi ke mall dengan sang tante. Sepulang dari mall mba Rifa sibuk menceritakan apa saja yang dilakukan di mall, mulai dari bermain di Time Zone dan mendapatkan hadiah trus makan bakmi dll. Duh... mendengar ceritanya seru... banget. Dia senang sekali akhirnya jadi juga jalan-jalan ke mall dan sekaligus kecewa karena bukan orang tuanya yang membawa jalan-jalan melainkan orang lain. Mba Rifa sempet protes ke saya dan suami, "Kenapa sih Ibu tidak ajak aku jalan-jalan ke mall, kayak tante Adit?" Ibu Kerja terus sih...... Mba kan pengennya jalan sama ibu, dede fakhri dan ayah.." Katanya. Duh... sedih hati ini mendengar keluh kesahnya. Ternyata sekedar jalan-jalan ke mall membuat anak-anak bahagia, mungkin kebersamaan dengan ayah dan ibunya untuk berjalan-jalan dan perhatian orang tua yang dibutuhkan anak-anak. Mba... Ibu dan Ayah bukan tidak mau mengajak mba jalan-jalan tapi... cuaca yang hujan terus menerus membuat malas untuk keluar rumah, mau naik kendaraan sendiri kehujanan (maklum kendaraan roda 2) n mau naik angkot ribet yah... alasan banget deh.. Oke deh... nanti kita jalan-jalan ke rumah Dede Alana di Bandung ya.... Akhirnya Alhamdulillah kesampaian, minggu kemaren kami sekeluarga jalan-jalan ke Bandung dan Garut. Untuk ceritanya ntar aja ya.....

Rabu, 13 Februari 2008

Bali dalam Kenangan

Desember 2006.................
Alhamdulillah akhirnya aku diberi kesempatan untuk melihat PUlau BaLi yg indah... Tugas kantor yang membawa kami (saya, pak Akbar dan Pak Pri) kesana. Selesai bertugas kami berkesempatan untuk berkunjung ketempat wisata yang ada di PulaU Bali. Sayang Pak Pri tidak bisa ikut karena harus segera kembali ke Jakarta. Dengan ditemani Pak Akbar, Ibu Kinarsih dan anaknya serta pa Wayan, saya berjalan-jalan di Pulau Bali. Tujuan pertama adalah Belanja di Pasar SENI SUKOWATI. Namanya juga perempuan yang pasti belanja deh buat oleh-oleh keluarga dan kerabat udah gitu murah-murah lagi n otomatis duit di dompet berkurang dengan cepat (liat aja diphoto belanjaan ampe susah ditenteng). ngakk papa mumpung di bali....

trus kami ke Pantai Sanur yang indah..... tapi berhubung lagi pas siang bolong n panas-panasnya jadi cukup berphoto di depan reklame aja deh....
Setelah itu makan siang n ternyata sulit juga mencari makanan HALAL di Bali dan kayaknya Restoran Masakan Padang Insya Allah halal. So... akhirnya kami dapet juga restoran padang n ada mushollanya lagi yang berada deket dengan TOko JOGER. Selesai makan n sholat langsung deh berburu oleh-oleh di Joger. Beli Kaos, MUG, tas dan cindera mata ya udah deh... duit didompet berkurang lagi dengan cepat.

Selanjutnya jalan ke Garuda Wisnu Kencana yaitu sebuah tempat wisata diatas gunung batu dan... Subhanallah gunung batu disana bisa dipahat menjadi sesuatu yang artistik.

Besoknya saya dan pak Akbar kembali ke Jakarta namun sebelumnya kami sempat membeli oleh-oleh makanan di Pasar (kacang bali, salak bali,dodol dll). So... nambah lagi deh tentengan pergi bawa 1 tas pulang bawa 4 tas....

Begitulah kenangan saya selama di Pulau DEWATA Bali.... yang jelas seru, senang, n... pengen deh ngajak Suami n anak-anak berlibur di Pulau Bali...


Sungguh indah di Pulau Bali...
Pulau Dewata menawan Hati...
Sayang-sayang waktu ku Pulang...
Teringat slalu di pulau BAli....
(lagu Cindy Cenora )



Selasa, 05 Februari 2008

BaDut


Aku bahagia jika mereka tertawa, aku senang jika mereka tersenyum, aku gembira jika mereka gembira. Kadang aku berekspresi lucu seperti BADUT untuk mereka. Kadang aku rela menjadi kuda, menjadi bebek, menjadi pemain sepak bola, pemain layang-layang yang penting mereka bahagia.

Aku tidak ingin mereka sedih, yang mereka butuhkan kehadiranku yang membahagiakan bukan kehadiranku yang mencemaskan, menakutkan dengan kemarahan walaupun aku tidak dapat menemani mereka sepanjang waktu dalam sehari. Aku tidak ingin mereka lebih mencintai orang lain, aku ingin mereka mencintaiku dan mencintai suami lebih dari orang lain.

Ya... mereka adalah anak-anakku yang sering tertawa terbahak-bahak jika aku bercerita dengan ekspresi yang lucu sebelum mereka beranjak tidur. Aku hanya ingin mereka tidur dengan senyum yan mengembang penuh kebahagiaan. Ya... mereka anak-anakku yang sering memintaku bermain bola, bermain layang-layang, bermain masak-masakan, bermain kuda-kudaan walaupun saat itu letih sepulang beraktifitas di luar rumah. Aku hanya ingin mereka merasakan kehadiran kedua orang tuanya walaupun hanya beberapa menit sebelum terlelap tidur. Ya.. mereka adalah anak-anakku "Mba Rifa" dan "Dede Fakhri".

aKu jadi teringat beberapa tahun saat naik kereta listrik, ada seorang anak kecil bersama ayah, ibu dan pengasuhnya duduk berdampingan di dalam kereta. Sewaktu kereta berpapasan dengan kereta yang lain, sang anak kaget dan memeluk sang pengasuh dengan erat sambil menangis. Aku lihat sang ibu hanya melirik dan menyuruh sang anak untuk diam. Aku geram dengan apa yang dilakukan sang ibu. Anak itu hanya perlu pelukan yang hangat untuk menenangkan rasa kagetnya bukan malah dibentak untuk diam dari tangisan. Entah apa yang ada dalam pikiran sang ibu.

Aku juga pernah mendengar cerita seorang pendongeng (Namanya PUTERI SUHENDRO) yang juga penyiar i radio (salah satu radio di Jakarta) . Saat mendengar dongeng dari mba Puteri sebagian besar anak hanya didampingi oleh pengasuhnya dan pasti orang tua mereka sedang asyik berbelanja dan tidak mau diganggu oleh sang anak. Lalu mba Puteri menanyakan kepada anak-anak balita "Apakah tau cara tidur papa, mama?" Anak-anak tidak menjawab. "Apakah tau cara tidur MBA?" dan hampir semua anak mengacungkan jari "Kalo mba bobonya begini begitu....". Mba puteri kaget itu berarti anak-anak balita tersebut tidur didampingi oleh pengasuhnya trus kemana orang tua mereka???.

Cerita mba Puteri membuatku sedih dan tanpa terasa air mata mengalir. Aku menyadari bahwa aku belum bisa menjadi orang tua yang terbaik untuk anak-anakku tapi akau akan berusaha membuat mereka selalu bahagia. Walaupun harus MENJADI BADUT.

Senin, 04 Februari 2008

Ayah Heri


"Ayah Heri", demikian aku dan anak-anakku memanggilnya. Ayah Heri bekerja sebagai Pegawai Swasta. Seorang yang sederhana dan "Penyayang Tanaman" namun juga sayang pada isteri dan anak-anaknya. Kami menikah pada Oktober 2002. Dari pernikahan kami memiliki 2 anak yang sholeh dan sholehah. Ayah Heri sangat senang menemani anak-anaknya bermain dan belajar. Yang pasti akan selalu menjadi BELAHAN JIWAku.

Dede Fakhri


Muhammad Fakhri Widyatmoko, lahir 3 Mei 2005. Anak laki-laki yang hampir saja lahir diusia kandungan 7 bulan ini (sempat bedrest dirumah sakit akibat flek) Alhamdulillah akhirnya lahir sempurna dengan cara normal diusia kandungan 39 minggu, dengan berat badan 2,8 kg dan panjang 51 cm. Saat ini usianya hampir 3 tahun namun ucapannya harus selalu perlu diperbaiki karena kurang jelas. Kadang bila dede "Ai Oko" (dia menyebut dirinya) berbicara, saya tidak mengerti dan harus diterjemahkan oleh sang kakak "Mba Rifa". Namun saya dan keluarga tidak henti-hentinya menkoreksi setiap kata yang diucapkan dengan ucapan yang benar dan dia berusaha untuk mengikuti setiap ucapan yang dikoreksi walaupun susah.