Selamat Datang

"Keluarga... setiap hari penuh dengan cerita.. Selamat datang di blog yang berisi cerita seputar keluarga dengan ungkapan kata-kata yang penuh arti...

Semoga Bermanfaat...

Selasa, 22 April 2008

Hari Kartini

Senin, 21 April 2008

Hari Kartini, HAri lahirnya Ibunda Raden Ajeng Kartini. Diperingati setiap tanggal 21 April. Seperti tadi pagi, saya naik KRL dan mendapat perlakuan istimewa dari PT KAI yaitu "Tempat duduk di KRL diprioritaskan diduduki oleh Kaum Wanita" jarang-jarang nih dapet tempat duduk di KRL Ekpress Bekasi - Jakarta 07.00 WIB.

Trus IBu MS DWIYANTI seorang ibu yang pernah menjadi Boss di kantor n sudah Pensiun menelpon dan mengucapkan "SElamat Hari Kartini" dan berpesan "Semoga perjuangan RA Kartini terus ada dalam hati Karyawati " duh... Ibunda ini perhatian banget dan selalu memberi semangat ma anak buahnya.

"Ibu Kita Kartini..... Puteri sejati.. Puteri Indonesia.. Harum namanya..." Wahai Ibu kita kartini... Puteri yang Mulia... sungguh besar cita-citanya.. bagi INDONESIA".

Lagu Ibu Kita Kartini.. terus melekat dalam hati saya. Waktu SD sering saya melantunkan lagu tersebut tanpa tahu arti perjuangan ibunda RA Kartini. Namun.. semakin dewasa saya baru merasakan arti sebuah perjuangan Kartini dalam melepaskan diri dari adat dan kebiasaan masyarakat jawa di masa lampau. RA Kartini terus berjuang demi Wanita Indonesia agar dapat meraih Cita-cita.

Cita-cita RA Kartini sungguh luhur, beliau terus memperjuangkan kaum wanita untuk dapat berprestasi di berbagai bidang. Seperti sekarang, wanita dapat berprestasi dalam berbagai bidang yang dahulu konon hanya diminati kaum laki-laki. Wanita bisa menjadi dokter, ahli di bidang teknik, ahli ekonomi dan lain-lain.

Namun... setinggi cita-cita seorang wanita, jangan melupakan kodrat sebagai IBU dan ISTERI. Dan wanita tetap lebih mulia sebagai IBU yang baik dan sholehah bagi anak-anaknya dan lebih mulia sebagai ISTERI dari suami yang dicintainya. Wanita bekerja walaupun bekerja di luar rumah namun harus lebih mengutamakan kepentingan KeLuarga. Seorang ibu yang mengurus kebutuhan keluarga. Yang memperhatikan kebutuhan anak-anak dan suami. Yang melayani anak-anak dan suami dengan hati.

Selamat Hari KARTINI...
Semoga cita-cita RA Kartini dapat diteruskan oleh wanita Indonesia.



Kamis, 17 April 2008

Mama Papa



SAya akan memperkenalkan Orang Tua yang sangat saya sayangi.

Mama saya bernama Mama Iim. Seorang wanita cantik berprofesi sebagai Manajer di Rumah Tangga. Namun juga mempunyai kesibukan sebagai aktifis di lingkungan Rukun Warga, PKK, dan Pengajian. Mama yang sangat sayang pada suami dan anak-anaknya. Mama yang tidak pernah lupa untuk mendoakan anak-anaknya agar selalu beriman kepada Allah SWT. Mama pandai memasak, pandai menjahit, pandai membuat hantaran perkawinan, pandai menulis. Hobinya membaca dan favoritnya adalah novel dan koran.

Yang akan selalu saya ingat adalah sewaktu saya akan ulangan pelajaran yang bersifat hafalan di sekolah, mama saya ikut membantu saya belajar dengan memberikan pertanyaan yang saya minta dia baca di buku pelajaran saya dan hal tersebut ternyata manjur, saya jadi hafal pelajaran tersebut. Terima Kasih mama.....
Mama saya jarang sekali menunjukkan kalo beliau marah. Waktu kelas 5 SD saya pernah mendapat nilai ulangan jelek dan menurut mama saya hal ini karena saya terlalu banyak bermain, saya minta maaf. Memang sih mama saya memaafkan namun beliau tetap meminta saya juga harus minta maaf kepada Papa dan Allah SWT. Menjelang magrib saya diajak ke Mesjid dekat rumah, saya dan mama sholat magrib di mesjid tersebut dan saya harus benar-benar meminta maaf pada Allah SWT. Duh... saat itu saya benar-benar sadar kalo saya jangan sampai mengecewakan orang tua dengan tidak belajar dan mendapat nilai jelek. Itulah salah satu cara mama saya mendewasakan saya. Saya sangat yakin saya bisa menjadi seperti ini berkat doa dan pesan-pesan mama.

Papa saya bernama Papa Tutur. Pensiunan Pegawai Negeri Sipil. Seorang yang rame dan berhati baik. Senang bergaul dengan berbagai macam golongan mulai dari pembersih sampah, pembersih ruangan kantor sampai dengan pejabat tinggi. Beliau sangat disayangi oleh teman-teman kantornya, anak-anaknya, keponakan-keponakannya dan saudara-saudaranya.
Dalam soal belajar beliau bukan tipe orang yang lemah lembut. Saya ingat waktu SD, saya diajari matematika oleh beliau dan suaranya yang kencang itu membuat air mata saya menetes karena sulit sekali mengikuti pelajaran tersebut. Namun... berkat beliau saya akhirnya bisa matematika, karena tidak mau dimarahin kalo tidak bisa jadi... bisa karena terpaksa. Papa orang yang senang berdiskusi apa saja. Mulai dari politik, agama, olahraga sampai kesenian. Papa pengen anak-anak tahu banyak hal jangan hanya mementingkan pelajaran sekolah tapi juga agama, kesenian dan olahraga. Yang akan saya ingat dari papa adalah "Jangan pernah ragu untuk memberi pada orang yang lebih tua" pemberian tidak hanya berupa materi tapi juga perhatian dan sapaan.

Mama dan papa mempunyai 3 orang anak, yaitu :
1. Saya, minerva, lulusan S1 UT, memiliki 2 anak.


2. Adik laki-laki yang bernama Halef Jarot Dharmesta,
seorang PNS (sekarang sedang menyelesaikan tesis S2 nya) dengan seorang isteri yang PNS juga dengan nama Bunda Ririn dan memiliki 2 anak, Demas 3,5 tahun dan Ganes 2 tahun.






3. Adik perempuan yang bernama Vida Ayu Swatika, seorang lulusan S1 UNDIP yang berprofesi sebagai Ibu RT dengan seorang suami Arief, seorang pegawai dan memiliki seorang anak perempuan "Alana" 8 bulan.

Mama dan Papa emang sangat memperhatikan pendidikan putera puterinya. Apapun yang kami minta asalkan digunakan dengan sesungguhnya dan dijalani dengan serius, mama papa akan mengusahakannya. Saya minta les Bahasa Inggis, les akuntansi, drumband, menari dll dan semua dituruti karena saya menjalaninya dengan serius, begitu juga dengan adik-adik saya.

Mama dan papa juga memperhatikan semua kesukaan anak-anaknya dibidang kesenian, agama dan olahraga. Perkenalan agama sudah ditanamkan sejak dini. Kami semua dipagi hari bersekolah di SD dan di sore hari kami bersekolah Di Madrasah.

Saya suka dengan kesenian, maka sejak SD saya dimasukan les menari dan drumband (alat musik tiup terompet).

Adik laki-laki Halef suka dengan kesenian dan olahraga, dia bisa memainkan alat musik gitar dan keyboard . Kalo olah raga hampir semua jenis olah raga dia suka. Saya ingat mama papa membelikan adik saya raket tenis meja, raket bulu tangkis, sepatu sepak bola, bahkan memasukkan klub-klub olah raga, Namun... akhirnya sampai dengan kuliah adik saya ini cenderung memilih olah raga beladiri bahkan sampai bertanding di luar kota untuk Kampusnya.

Adik Vida, senang dengan dunia tarik suara. sewaktu sekolah, dia selalu menjadi anggota Paduan Suara, di kampusnya UNDIP dia suka ikut lomba nasyid, ikut lomba karaoke.

Dengan kehidupan keluarga yang rame..., berdiskusi apa saja...., saling menghormati..., saling menghargai.... senang hidup ini.

Aku jadi pengen mencontoh kehidupan keluarga mama dan papa untuk keluargaku.
Yang jelas aku bangga menjadi anak dari Mama IIm dan Papa TUTUR.

Terima kasih Mama dan Papa telah memberikan yang terbaik untuk anak-anak.

Terima kasih Allah SWT telah memberikan orang tua yang baik untuk kami....


Jumat, 11 April 2008

Antara KRL Ekonomi dan KRL Ekspres

Jumat, 11 April 2008

Udah 2 minggu ini kembali naik Krl ekonomi Bekasi-Jakarta berangkat pukul 6.45, ketemu lagi dengan temen-temen dari berbagai profesi mulai dari pengantar barang, karyawan asuransi, karyawan bank, karyawan yang canggih dibidang komputer, karyawan maskapai penerbangan dll dan kayaknya cuma aku aja deh Pegawai Negeri Sipil (kapan-kapan aku tampilin wajah-wajah mereka). Namanya : Pa' Pri, Mba Tuti 1 dan suaminya (mas yanto), tuti 2 dengan hamilnya yang 5 bulan, Bu Sumiati yang tidak pernah sepuh, Bu Nunung yang masih cantik aja, Mba nina yang hamil 2 bulan, Ci Katrin, Komeng, Umam, Pa Candra, Pa Zaenal, Heru, Teguh, Irna, abang Sahala, mba Euis , si kembar Veni dan Beni dll maaf masih banyak yang belum bisa saya sebutin satu persatu.

Kenapa saya bilang udah 2 minggu ini, karena beberapa bulan kemaren ceritanya pengen cobain naik kereta Krl ekpres yang harga tiketnya 6 kali lipat harga tiket krl ekonomi. Karena menurut informasi, nantinya di kantor akan dilaksanakan absensi dengan "Finger Print" yang kudu masuk kantor tepat pukul 7.30 Pagi. So... niatnya sih belajar untuk diri sendiri dan anak-anak n biar lebih cepet sampe kantor maka alternatif berangkat ke kantor dengan krl ekpress pukul 6.25 WIB.

Kereta Listrik Ekpres emang jalannya cepet, suasana keretanya sepi..., semua orang didalam kereta kalo tidak tidur, dengerin lagu lewat i_pod atau handphone, baca buku atau koran. Jarang ada yang bercakap-cakap. Emang sih, kayak suasana kereta di eropa ataupun jepang (seperti saya baca atau liat di televisi). Yang jelas dengan harga tiket yang 6 kali lipat maka jelaslah siapa-siapa aja yang rutin menggunakan kereta api ini.

Namun... naik krl ekpress tersebut ternyata kurang menyenangkan bagi saya yang terbiasa berha ha hi hi.. dengan teman-teman. Sosialisasinya agak kurang, padahal saya termasuk orang yang tidak bisa kalo tidak menyapa teman atau saling menanyakan kabar berita keluarga dari teman tersebut.

Hal ini sangat berbeda jauh dengan teman-teman saya yang di krl ekonomi. Teman-teman di krl ekonomi emang sudah hampir 7 tahun ini saya kenal. Bahkan kami sering bersilaturahim dengan saling mengunjungi ke rumah teman-teman untuk sekadar bersilaturahim dengan keluarga masing-masing anggota ROCKER (rombongan kereta, kami menyebutnya). Kami sudah saling tahu rumah dan anggota keluarga dari masing-masing anggota. Sepanjang perjalanan diatas kereta kami sering membahas tentang apa saja, mulai dari Berita hangat di koran Warta Kota (milik Pa' Pri yang cuma atu-atunya), masalah Pilgub yang kan digelar besok minggu, masalah bola yang ditonton semalem dll. Pokoke ada aja sampe tebak-tebakan pun dan lucu-lucuan pun ada komplit. Dan itu membuatku senang karena bisa ketawa-ketiwi dan sepertinya tidak ada yang merasa terganggu. Maklum kereta ekonomi yang terbiasa ramai dengan tukang ngamen, pedagang dll (walaupun kalo pagi jarang ada karena padet det). Kami "Rocker" sering mengadakan acara Piknik ke suatu tempat dengan membawa anggota keluarga dan sekarang kami sedang merencanakan jalan-jalan ke Bandung dengan mengajak anggota keluarga.

Kadang di krl ekpres saya tidak dapet tempat duduk, so.. berdiri deh sepanjang perjalanan. Tapi... kalo naik krl ekonomi (walaupun tdk dengan Rocker) maka paling tidak setengah perjalanan ada aja orang yang merelakan tempat duduknya untuk digantikan dengan yang lain padahal orang tersebut belum mau turun loh... dan tempat duduk digantikan terutama untuk ibu-ibu dan orang tua.

Suasana krl ekonomi mungkin bagi sebagian orang tidak menyenangkan, tapi... saya merasa enjoy disana, bisa hilang stress saya kalo udah bisa tertawa-tiwi, lupa deh.. keruwetan kantor, keletihan dirumah.

Itulah mengapa saya merasa nyaman di krl ekonomi, yang berpanas-panasan, yang berdesak-desakan karena teman-teman didalamnya rame. Tapi... mungkin sebentar lagi saya akan berpisah dengan mereka karena absensi dengan finger print semakin santer terdengar, akankah aku bisa bertemu dengan teman-teman sepanjang perjalanan dalam krl seperti mereka? entahlah....

Kamis, 10 April 2008

Maunya Ibu yang Mandiin Dede....

Kamis, 10 April 2007

Tadi pagi... seperti biasa siap-siap ke kantor. Pagi ini saya, suami dan anak-anak sudah berada di rumah mbah karena semalam hujan dan tidak pulang kerumah Telaga Mas. Seperti biasa sibuk mempersiapkan anak-anak sebelum berangkat ke kantor (nyiapin sarapan dan mandiin). Tadi pagi bikin roti bakar tuk anak-anak,untuk suami (bekal sarapan) tuk mbah kakung dan puteri. Jam 6.15 saya harus sudah bersiap untuk rapi-rapi dan sebelumnya anak-anak sudah harus mandi sebab kalo lewat jam 6.15 maka tidak akan saya mandiin (ultimatum). Anak-anak sudah tau itu. Mba Rifa jam 6.00 udah minta dimandiin (Alhamdulillah dia dah ngerti) Tapi.. dede Fakhri masih banyak alasan tuk dimandiin yang tunggu iklan lah(lagi nonton Spongsbob), minum susu dulu lah dll. Kalo udah gitu ya udah tidak akan dimandiin sama ibu. Jam 6.30 saya siap berangkat, tiba-tiba dede fakhri minta saya mandiin. Langsung terpikir dua pilihan. Jika saya mandiin maka saya akan telat tiba di kantor atau saya tetap pada keputusan saya kalo diatas jam 6.15 tidak akan saya mandiin. Tapi.. akhirnya saya memilih untuk memandikan anak saya dengan resiko telat. Lalu saya melilitkan handuk dibadan (takut baju basah, kan udah rapi mo ke kantor) dan siap-siap tuk memandikan dede, tapi ternyata dede berubah pikiran, dia bilang "Ibu.. ke kantor aja biar dede dimandiin Mbah Puteri". Duh.. ni anak tau juga kalo ibunya takut telat. Padahal ya tdk apa-apa sih, demi anak.

Itulah anak-anak... kadang saya sangat takut tuk mengecewakan anak. Tapi... saya juga pengennya anak-anak taat dengan kesepakatan yang dibuat. Jadi serba salah n saya salah ngkali ya.. tidak konsekuen dengan aturan yang saya buat.

Jumat, 04 April 2008

Ke Lampung

Rabu, 26 maret 2008

Hari sebelumnya tanggal 25 Maret 2008, mendengar kabar duka cita, Eyang, Pakde Mahfud Lutfi pergi meninggal dunia, setelah hampir 10 hari dirawat di RS Sardjito Yogjakarta dan akan dikebumikan di Lampung Selatan tempat tinggal beliau.

Papa sebagai adik ipar langsung menginformasikan bahwa akan melayat ke Lampung, So... rabu pagi kami (papa(Mbah kakung tutur), mama (mbah puteri Iim), Saya (ibu Erva), ayah heri, mba rifa dan dede fakhri) pergi ke Lampung dengan menggunakan kendaraan.

Sepanjang perjalanan Mba Rifa dan Dede Fakhri terus bertanya "Mau kemana kita, Bu?" Kata ayah emang kita mau naik kapal laut, ya?" Iya.. iya. Wah... mereka antusias sekali, malah mba Rifa bingung "Trus, kalo kita naik kapal laut, mobilnya gimana?" tanyanya. "Ya.. masuk kapal?" jawab saya. Emang bisa, bu?" tanyanya penasaran. iya... kan kapalnya besar dan nanti mba bisa liat sendiri deh.

Sesampainya di pelabuhan Merak, Alhamdulillah langsung naik kapal dan berangkat.
Iya.. bu mobilnya masuk kapal, eh.. kapalnya goyang-goyang bu!!! teriak anak-anak senang. Pengalaman naik kapal laut bagi anak-anak sangat mengesankan (maklum baru pertama kali) dan di dalam kapal tetap aja jajan makanan, namanya juga anak-anak.

Photo-photo di dalam kapal (Ayah heri, mbah puteri, ibu erva ,dede fakhri dan mba rifa)


Alhamdulillah sampai juga di Pelabuhan Bakaheuni, lampung. Dari Pelabuhan masih 3 jam kami menempuh perjalanan ke Pringsewu Tanggamus. Sesampai disana sudah banyak Sanak saudara dari lampung, yogjakarta dan jakarta.

Malam harinya, kami mengadakan pengajian dan berdoa semoga Pakde Mahfud dilapangkan kuburnya, diterima segala amal ibadahnya, diampuni dosanya dan diterima disisi Allah SWT.

Photo-photo keluarga

Keesokan harinya (kamis, 27 Maret 2008), pagi-pagi kami sudah bersiap-siap kembali ke kota masing-masing. Akhirnya 3 mobil beriringan pergi meninggalkan lampung dengan tak lupa membeli makanan khas lampung (keripik pisang dll) untuk oleh-oleh. mobil 1 ada Mbah kakung tutur, mbah puteri iim, ayah heri, ibu erva, dede fakhri, mbah nining, oom theda. mobil 2 ada mbah titi, mbah wardi, mbah siti, mbah yanti, tante adit dan mba rifa. mobil 3 ada pakde taufiq, bude wiwi, mba rini, mbah sabar, mbah wimbar, tante Ici (rombongan yogja).


Photo waktu di kapal mau pulang ke Pulau Jawa

Trus Naik kapal laut lagi, tapi... mba Rifa berpisah dari rombongan kami karena mba Rifa naik mobil bareng mbah Titi yang ternyata telat masuk kapal, ya.. udah deh..tunggu di pelabuhan Merak jadinya. Kapal yang kami naiki ternyata kosong bgt dan pas ditengah laut ujan deres dan ombak gede banget, goyang-goyang kenceng, takut juga sih tapi... Alhamdulillah sampai pelabuhan Merak dengan selamat.

Sesampai pelabuhan merak terpaksa menunggu rombongan mba rifa yang naik kapal berikutnya. Akhirnya mba Rifa datang dan sedih karena katanya Ibu ninggalin mba Rifa. Akhirnya Mba rifa pindah ke mobil kami dan sepanjang perjalanan tertidur dipelukanku (kangen!! deu.. segitunya).

Kami merasa kehilangan Eyang, Pakde, Mas Mahfud Mufti seorang ustaz yang sholeh dan sangat baik dan sayang pada keluarga dan masyarakat sekitar.

"Ya... Allah SWT, Ampunilah segala dosa beliau, Terimalah segala amal perbuatannya, Terimalah beliau disisiMu."

Salam sayang untuk Seluruh Keluarga Lampung dan Yogyakarta.