Selamat Datang

"Keluarga... setiap hari penuh dengan cerita.. Selamat datang di blog yang berisi cerita seputar keluarga dengan ungkapan kata-kata yang penuh arti...

Semoga Bermanfaat...

Jumat, 16 Januari 2009

Taman Mini Indonesia Indah

Libur sekolah, anak-anak ibu dan ayah ajak ke Taman Mini Indonesia Indah. Dah lama nih.. tidak kesana. Berlibur kesana bareng ma Mbah Kakung Tutur, Mbah Puteri Iim, Mbah Kur, Keluarga Oom Halef, Keluarga Oom Arif dan Aa Fadhil (tetangga depan rumah mbah).

TMII hanya berjarak tempuh 20 menit dari rumah mbah Kakung. Dengan melewati Tol JORR maka kami sampai jam 9.30 pagi wah.. mumpung masih pagi yang pertama dituju adalah KERETA GANTUNG. Ibu dah lama banget tidak naik kereta gantung jadi begitu naik tuh ada rasa takut juga tapi kalo anak-anak sih seneng-seneng aja. Sepanjang naik kereta gantung kita dapat melihat anjungan dari berbagai daerah di Indonesia, pulau-pulau mini kepulauan RI, museum dan berbagai tempat rekreasi.



Setelah naik kereta gantung langsung menuju Istana Anak-anak tuk bermain dan berenang.



Fakhri, Rifa, Aa Fadhil, Oom Halef gendong Dede Alana,
Ganes, Demas dan Mbah Puteri Iim


Meminta Maaf

Ibu merasa tuk sangat berat meminta maaf kepada seseorang atas kesalahan yang diperbuat , namun ibu terus berusaha melakukan itu karena sering tanpa sengaja ibu merasa meremehkan ataupun membuat orang tersinggung (atau mungkin marah yang tidak ditampakkan) akibat perkataan ataupun perbuatan ibu. Termasuk kepada anak-anak.

Sering ibu terlalu egois kepada anak-anak ibu. Ibu kadang terlalu memaksa anak-anak melakukan apa yang ibu perintahkan tanpa mendengar alasan mereka jika mereka tidak segera melaksanakan. Tapi akhir-akhir ini anak-anak sering membuat ibu terhenyak dengan perkataan mereka.

Suatu malam Ibu meminta tolong mbak Rifa segera merapikan buku-buku dan mainannya karena malam itu ibu memang sangat lelah dan ingin segera tidur. Namun mbak Rifa tidak segera merapikannya dan membuat emosi jiwa ibu sedikit meledak (tanpa kata namun ekpresi marah) dan ternyata mba Rifa melihat itu dan langsung menangis dengan sangat sedih. Lo.. ibu jadi bingung perasaan tidak ada perkataan marah tapi ternyata ekpresi marah juga membuat seorang mba Rifa merasa sangat-sangat bersalah. Ibu menghampiri mba Rifa dan meminta maaf atas kesalahan ibu dan ternyata mba Rifa juga merasa bersalah dan diapun meminta maaf kepada ibu sambil mencium ibu. Pelan-pelan ibu menjelaskan kenapa ibu berekpresi marah karena ibu sudah capek dan ingin istirahat. Mba Rifa juga menjelaskan kepada ibu kalo sebenarnya belum mengantuk dan masih ingin menulis dan main dengan bonekanya. Namun... ya.. itulah ibu suka egois maunya sendiri dan tidak berfikir jernih. Coba kalo tadi ibu dengarkan dulu alasan mba Rifa ya.. ibu beri batas waktu untuk bermain toh.. mba Rifa selama ini juga bisa diajak kompromi kok.

Nilai plus mba Rifa adalah setiap merasa bersalah maka selalu meminta maaf. Begitu pula jika ibu, ayah, mbah dan lainnya dianggap memarahi dede Fakhri maka mba Rifa akan meminta yang bersangkutan untuk meminta maaf kepada Dede Fakhri.

Lain mba Rifa lain pula dede Fakhri. Kalo dede Fakhri sangat sulit tuk meminta maaf jadi kadang diwakilkan oleh mba Rifa. Pernah dede Fakhri berbuat salah kepada ibu, mba Rifa langsung laporan ke Ibu, "Bu, Dede Fakhri minta maaf ". " Kok bukan dede Fakhri sendiri yang ke Ibu" tanya saya. Lalu mba Rifa mengandeng Dede Fakhri dan bilang ke Ibu, "Bu, Ini Dede Fakhri mau minta maaf". Ibu tanya ke Dede Fakhri, "Bener Dede mau minta maaf?". Iya..jawabnya sambil malu-malu. Saat itu Ibu tersenyum dan bilang Kalo mau minta maaf cium ibu dulu dong dan langsung Dede Fakhri mencium pipi ibu kanan kiri. "Ibu maafin tapi jangan diulangi lagi ya.." ih.. moment itu sangat berkesan di hati ibu.

Anak-anak adalah buah cinta.
Kasih sayang sebagai ibu sungguh-sungguh besar kepada anak-anak.
Kasih sayang anak-anak juga tak kalah besar terhadap orang tuanya.